Partikel polusi udara dari luar rumah bisa saja menempel melalui pintu dan jendela, seperti debu, tungau, jamur, rambut, bulu hewan peliharaan, asap tembakau, asap pembakaran dari peralatan dapur, serta bahan kimia dari cat, vernis, kayu lapis, mebel dan pengharum ruangan.
Pengharum ruangan digunakan sekitar 75 persen dari seluruh rumah tangga di dunia. Penggunaan zat ini dapat memiliki dampak kesehatan besar karena pengharum ruangan mengandung bahan kimia berbahaya seperti phthalates, asetaldehida, toluena stirena, chlorbenzene, paradichchlorobenzene,
formaldehyde dan benzene seperti dilansir greendivamom.
Pengharum ruangan juga memancarkan senyawa organik volatil (volatile organic compound atau VOC), seperti cat kebanyakan. Dalam Material Safety Data Sheet (MSDS), pabrikan mengakui bahwa bernapas pada ruangan dengan konsentrasi tinggi uap VOC yang melebihi tingkat pemaparan dapat menyebabkan masalah berikut ini :
1. Sakit kepala
2. Gelisah
3. Pusing
4. Tremor (gemetaran)
5. Kelelahan
6. Mual
Bahkan, penelitian yang dilakukan National Resource Defense Council dan peneliti dari University of California, University of Washington dan Environmental Protection Agency pada tahun 2006 memperingatkan bahwa phthalates dapat menyebabkan kelainan hormonal, cacat lahir dan masalah reproduksi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa produk penyegar dan pengharum ruangan semprot serta penghilang jamur dan pembersih kamar mandi dapat meningkatkan peluang menderita kanker payudara pada wanita.
Lalu bagaimana cara membuat rumah tetap wangi meski tidak menggunakan pengharum ruangan?
Sebaiknya bijaklah menggunakan pengharum pada ruangan di rumah Anda. Bila tidak perlu jangan sebarkan bahan kimia berbahaya pada rumah Anda.
Berikut beberapa cara mudah membuat rumah tetap wangi meski tanpa pengharum ruangan :
1. Menjaga kebersihan rumah
2. Membuka jendela
3. Buang sampah keluar rumah setiap hari
4. Simpan bubuk kopi segar di atas meja
5. Menaruh potongan lemon di tempat pembuangan sampah
6. Menaruh baking soda di bagian bawah tempat sampah.
Sebuah studi Bristol University terhadap 14.000 bayi dibawah umur 6 bulan menunjukkan, yang terekspos air freshenermlebih sering terkena diare dan 20% lebih sering infeksi telinga dibandingkan yang kurang terekspos. Ibu mereka juga mengalami peningkatan sakit kepala sampai 10% dan insiden depresi pasca melahirkan lebih tinggi.
Berbagai macam
produk pengharum ruangan semakin hari, semakin banyak bermunculan dan beredar
dipasaran dengan aroma yang bermacam-macam pula. Hal tersebut tidak lain dipicu
karena meningkatnya kebutuhan manusia terhadap produk-produk tersebut demi
mendapatkan suasana yang nyaman. Baik itu dirumah, kantor, mobil, toilet,
tempat peribadatan dan sebagainya banyak kita jumpai pengharum ruangan
bergantungan disudut ruangan. Akan tetapi, ketergantungan manusia terhadap
pengharum ruangan sungguh tidak baik untuk kesehatan, dan banyak bahaya yang
mengintai pada diri kita.
Dalam beberapa
tahun terakhir kandungan kimia dalam pengharum ruangan dicurigai bisa
menyebabkan gangguan pada pernafasan, paru-paru, pusing, mual bahkan
muntah-muntah.
Pada umumnya pewangi yang sering beredar
dipasaran terbagi menjadi 2 jenis zat pewangi, yakni pewangi yang berbahan
dasar air dan pewangi yang berbahan minyak. Pewangi yang berbahan dasar air
biasanya memiliki kestabilan aroma/wangi yang relatif singkat berkisar 3-5 jam.
Sedangkan pewangi yang berbahan dasar minyak memiliki aroma/wangi yang lebih
tahan lama dan harganya pun lebih mahal. Pewangi jenis ini biasanya menggunakan
beberapa pelarut/cairan pembawa, diantaranya isoparafin, diethyl phtalate atau
campurannya yang berbahaya jika digunakan secara terus menerus. Itulah mengapa
pewangi yang berbahan dasar air relatif lebih aman bagi kesehatan dibandingkan
pewangi yang berbahan minyak.
Sementara itu,
untuk pengharum ruangan berbentuk spray memiliki resiko yang lebih berbahaya
lagi. Karena setelah disemprotkan, gasnya tidak hilang begitu saja akan tetapi
menempel di bantal, dinding, tempat tidur dan perabotan rumah yang berada
disekelilingnya. Kandungan zat kimia didalamnya yaitu formaldehyde yang melekat
berhari-hari dan berbahaya jika terhirup hidung karena dapat menyebabkan
gangguan pernafasan.
Natural Resource
defense council (NRDC) melakukan penelitian terhadap 14 merk pengharum ruangan
di Amerika Serikat. Dan hasilnya, NRDC menemukan 86 persen dari merk-merk
tersebut mengandung Phtalates, yakni zat kimia berbahaya yang menyebabkan
kelainan hormon, janin cacat, masalah reproduksi, alergi dan asma. Ironisnya
produk yang mengandung Phtalates tersebut memasang label ‘all natural’,
seolah-olah produk tersebut memiliki komposisi bahan-bahan alami yang tidak
berbahaya.
Penelitian
selanjutnya dilakukan oleh National
Institutes of health, Amerika serikat, menemukan bahwa pada orang-orang yang
berada pada ruangan yang menggunakan pengharum ruangan, didalam darahnya
terkandung 1,4-dichlorobenzene yaitu senyawa organik yang berbentuk padat,
berwarna dan memiliki bau yang kuat yang bisa mengakibatkan fungsi paru-paru
turun 4%.
Adapun pengharum
ruangan berbentuk padat atau kamper memiliki resiko berbahaya jika zat kamper
(naftalen) kontak langsung pada bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit)
dan paparannya sering serta berlebihan dalam penggunaaannya, dapat menyebabkan
peningkatan kadar billirubin dalam darah yang dapat mengganggu sistem saraf
pusat.
Setelah membaca
beberapa kutipan diatas, tentu saja kita harus pintar dan lebih selektif dalam
memilih merk pengharum ruangan yang akan kita pakai. Ada pun pengharum ruangan
yang sudah dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya
pewangi yang mengandung musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin.
Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat-zat pengawet yang
berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone.
Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan.
Artinya, kita
masih bisa menggunakan pewangi yang beredar dipasaran asalkan kita mengetahui
komposisi bahan dari produk tersebut. Ironisnya, dari amatan di lapangan,
beberapa produk pengharum ruangan tidak menyebutkan kandungan bahan. Itu pula
sebabnya, YLKI menganjurkan untuk membatasi penggunaan pengharum ruangan,
khususnya bagi mereka yang sensitif.
Sebenarnya untuk
menciptakan lingkungan yang harum dan nyamankita bisa dengan menggunakan cara
yang alami, seperti dibawah ini :
Rajin membersihkan lingkungan sekitar
kita.
Pertama adalah
mencegah masuknya hama ke dalam rumah. Misalnya menggunakan tirai atau kawat
nyamuk, menutup lubang dan celah-celah, menjaga kebersihan rumah dari sampah
tercecer atau tertimbun, serta menjaga tempat sampah selalu tertutup.
Meletakkan perangkap nyamuk atau tikus di lokasi-lokasi strategis.
Langkah
berikutnya, memusnahkan habitat hama dengan secara rutin membersihkan rumah dan
halaman, terutama tempat-tempat persembunyian hama seperti nyamuk, lalat, dan
kecoa, serta memusnahkan telur-telurnya yang menyebabkan bau tidak sedap. Kecoa
cenderung tinggal dan bertelur di tempat-tempat terlindung yang hangat seperti
sudut rak dan laci, di celah-celah kayu yang lembap, di bawah tempat cuci
piring, dan tempat-tempat sampah.
Lalat senang
tinggal di tempat sampah, tempat-tempat lembap dan bau, seperti alas tidur
binatang peliharaan dan tempat menyimpan kompos. Nyamuk berkembang biak di air
tergenang seperti di parit, dalam ban-ban bekas, dalam vas yang lama tidak
diganti, dan kubangan sekitar rumah. Membersihkan debu di rak-rak buku, lemari
pakaian, meja tulis rak-rak makanan, wadah makanan, dan sudut-sudut rumah akan
membantu mengurangi serangan hama.
Udara segar alami
Untuk mencegah
bebauan yang tidak sedap didalam rumah, kita tak perlu dikhawatirkan benar bila
rumah memiliki ventilasi yang baik dengan sirkulasi udara yang lancar dan
penerangan alami yang memadai.
Namun, ada
kalanya untuk membangkitkan suasana pada momen tertentu aroma wangi khas
diperlukan. Daripada menggunakan beberapa merek pengharum ruangan yang tak
jelas kandungan bahan kimianya, bisa dicoba pewangi alamiah, misalnya irisan
daun pandan, kuntum melati, atau mawar.
Tanpa sadar
sebenarnya cara tersebut merupakan praktik aromaterapi yang bisa memberikan
kenyamanan kepada diri kita. Selain cara tradisional itu, ada cara praktis dan
cukup aman, yakni menggunakan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan cairan
lembut, bersifat aromatik, dan mudah menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri
diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu, dan akar
tumbuh-tumbuhan tertentu. Satu jenis minyak atsiri, umumnya memiliki beberapa
khasiat berbeda, misalnya sebagai antiseptik dan antibakteri.
Penelitian
menunjukkan, minyak atsiri yang disemprotkan ke udara membantu menghilangkan
bakteri, jamur, bau pengap, dan bau yang tidak mengenakkan. Selain menyegarkan
udara, aroma alami minyak atsiri juga dapat mempengaruhi emosi dan pikiran,
serta menciptakan suasana tenteram dan harmonis.
Minyak atsiri
murni adalah substansi yang amat kuat, 75-100 kali lebih potensial dibandingkan
bahan asalnya. Karenanya dalam penggunaannya harus hati-hati, misalnya dengan
selalu melarutkannya dengan cairan pembawa. Penguap, penyemprot listrik, dan
penyemprot aroma khusus dapat digunakan untuk menyebarkan minyak atsiri dalam
ruangan. Untuk penggunaan pertama kali atau jika belum terbiasa, gunakan minyak
atsiri seperlunya saja.
Pewangi dengan bahan alami
Aroma harum pada
bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
Fenil alkohol →
terdapat pada bunga mawar
Sitrat → buahjeruk
Ambergis → dari ekstrak usus ikan paus
Gray
amber → dari sperma ikan hiu
Castorium →
dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara dan Siberia
C/Vet → dari kelenjar musang Ethiopia.
Sumber:
http://forum.detik.com/awas-bahaya-pengharum-ruangan-t209608.html
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/bahan-kimia-berbahaya-dalam-kehdupan-sehari-hari/
http://en.wikipedia.org/wiki/1,4-Dichlorobenzene
http://www.inilah.com
http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/kesehatan
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/07/16360454/bahaya.pengharum.ruangan
http://erabaru.net/nasional/60-lingkungan/29622-klh-himbau-cegah-masuknya-limbah-b3
http://www.pantonanews.com/1562-bahaya-pengharum-ruangan